November 17, 2008

Pengobatan Dengan Bekam

PENGOBATAN DENGAN BEKAM

Pengobatan bekam merupakan metode pengobatan klasik yang dikenal luas di kalangan banyak bangsa. Prasasti Burdi, yang di dalamnya orang-orang Mesir kuno telah menulis metode pengobatan bekam ini, merupakan dokumen sejarah paling tua mengenai tema ini. Orang-orang Yunani kuno juga telah menyebut-nyebut tentang metode pengobatan ini. Metode pengobatan ini juga sudah popular digunakan oleh bangsa Arab di zaman jahiliyah dan Rosulallah SAW mengakui metode pengobatan ini serta mempraktikkan dan menganjurkan penggunaannya.
Metode bekam sudah tersebar luas dibanyak negeri, baik di timur maupun barat. Metode ini juga sudah popular di China, India, Eropa, dan Amerika sejak beberapa abad lalu. Metode pengobatan ini memiliki kedudukan sendiri dalam berbagai jurnal dan referensi ilmiah hingga pertengahan abad 19 M. Metode bekam dikenalkan ke Eropa melalui negeri-negeri Andalusia pada saat para dokter muslim serta karya tulis mereka menjadi referensi pertama dalam ilmu-ilmu kedokteran.

Pengertian Bekam
Hijamah secara bahasa berarti ‘menghisap’. Dikatakan hajama sh-shobiyyu tsadya ummihi, artinya ‘bayi itu menghisap susu ibunya.’ Hajjam artinya ‘orang yang menghisap lubang alat bekam.’. Kata kerjanya adalah hajama-yahjimu atau yahjumu.
Mihjam dan mihjamah artinya alat bekam, bisa alat untuk menghisap darah, untuk mengumpulkan darah, maupun untuk menyayat dalam proses pembekaman.

Beberapa Jenis Bekam
Kebanyakan orang yang berbicara tentang tema ini mengatakan bahwa bekam itu terbagi menjadi dua jenis, bekam basah (dengan mengeluarkan darah) dan bekam kering.
Saya mengatakan, tidak ada jenis bekam selain bekam basah yang mengeluarkan darah. Mari kita kembali kepada kebiasaan bekam rosuluallah, bagaimana cara beliau melakukannya ?. Apa arti syurthotu mihjam (sayatan alat bekam) sebagaimana tersebut dalam hadist.
Andaikata kita katakan ada bekam jenis lain, seperti bekam kering dan meluncur, maka itu berarti bahwa semua kebaikan dan manfaat yang disebutkan ole Rosulallah juga berlaku untuk jenis bekam ini, namun demikian tidak ada riwayat kuat dari Rosulallah bahwa beliau pernah melakukan bekam kering. Demikian pula tidak pernah disebutkan di dalam sunnah beliau. Akan tetapi, metode ini disebut ku’us hawa (gelas udara), dengan izin allah juga bermanfaat.
Darah bekam adalah darah yang dikeluarkan oleh juru bekam dari tubuh. Ada beberapa ciri darah bekam, yaitu :
1. teroksidasinya darah tanpa udara (anaerob)
2. terpisahnya plasma (cairan darah) dari darah
3. keluarnya plasma saja dari tempat yang dibekam.
4. jika kita memasang dua gelas untuk menghisap darah, maka bisa saja darah keluar pada gelas yang satu, tetapi tidak bisa keluar sama sekali pada gelas yang satu lagi, padahal keduanya berdampingan.
5. bisa saja kesembuhan datang meskipun darah tidak ada yang keluar ke gelas.

Perbandingan Hasil Pemeriksaan Laboratorium Antara Darah yang Berada dalam Pembuluh Darah dengan Darah yang Keluar Karena Bekam.

Bahwa darah bekam mengandung sepersepuluh kadar sel darah putih (leukosit) yang ada di dalam darah biasa. Itu terlihat dalam seluruh kasus yang diteliti, tanpa ada pengecualian. Fakta ini sungguh mencengangkan para dokter. Sebab, bagaimana darah bisa keluar tanpa disertai keluarnya sel-sel darah putih. Fakta ini menunjukkan bahwa terapi bekam tetap melindungi dan sekaligus menguatkan unsur-unsur sistem kekebalan.
Adapun menyangkut eritrosit (sel darah merah), semua sel darah merah memiliki bentuk yang aneh, artinya sel-sel tersebut tidak mampu melakukan aktivitas, di samping juga menghambat sel-sel lain yang masih muda dan aktif.
Ini menunjukkan bahwa proses bekam membuang sel-sel darah merah yang rusak dan darah yang tidak dibutuhkan lagi, seraya tetap mempertahankan sel-sel darah putih di dalam tubuh. Sedangkan fashd ( pengeluaran darah dengan mencoblos pembuluh vena, menyebabkan hilangnya komposisi darah yang bermanfaat bersama sel-sel darah merah yang hendak dibersihkan.
Kapasitas ikatan zat besi dalam darah bekam tinggi sekali (550-1.100), satu hal yang menunjukkan bahwa bekam mempertahankan zat besi yang ada di dalam tubuh tidak ikut keluar bersama darah yang dikeluarkan dengan bekam sebagai awal penggunaan zat besi tersebut dalam pembentukan sel-sel muda yang baru.
Kandungan sel darah merah maupun sel darah putih dalam darah bekam tinggi sekali. Ini menunjukkan bahwa proses bekam berhasil mengeluarkan semua kotoran, sisa, dan endapan darah sehingga mendorong kembali aktifnya seluruh sistem dan organ tubuh.

Rahasia Dan Mukjizat Minyak Zaitun

Rahasia dan mukjizat minyak zaitun

Nabi Muhammad SAW telah berpesan agar kita mengkonsumsi dan memakai buah zaitun sebagai minyak. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, ada enam belas pakar kedokteran paling tersohor didunia berkumpul di Roma pada tanggal 21 April 1997 M, untuk menerbitkan beberapa pengarahan dan keputusan bersama tentang tema “Minyak Zaitun dan Nutrisi Laut Putih Tengah”.
Dalam pernyataan tersebut, mereka menegaskan bahwa mengkonsumsi minyak zaitun bisa memberikan andil melindungi tubuh dari serangan penyakit jantung koroner, kenaikan kolesterol darah, serta sakit diabetes dan obesitas, disamping itu minyak zaitun juga berkhasiat mencegah terjadinya beberapa jenis kanker.

Minyak Zaitun Mengurangi Kolesterol Berbahaya
Berbagai riset membuktikan adanya fakta yang tidak menyisakan keraguan lagi, bahwa minyak zaitun menurunkan total kolesterol dan kolesterol berbahaya, tanpa mengurangi kandungan kolesterol yang bermanfaat.

Minyak Zaitun Mengurangi Resiko Terjadinya Penyumbatan (Trombosis) dan Penebalan (Arterioklerosis) Pembuluh darah

Dalam sebuah kajian yang dipublikasikan pada bulan Desember tahun 1999 M di majalah AMJ CLIN NUTRL para peneliti menyatakan bahwa nutrisi yang kaya kandungan minyak zaitun bisa mengurangi pengaruh negative lemak dalam makanan terhadap terjadinya pembekuan darah, dan selanjutnya mengurangi terjadinya penebalan pembuluh nadi jantung.

Minyak Zaitun Menurunkan Angka Kematian
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam majalah Lanst yang terkenal pada 20 Desember 1999 M, menunjukkan bahwa negara paling miskin di Eropa, yaitu Albania, yang berpenduduk muslim, memiliki keistimewaan sedikitnya angka kematian disana. Angka kematian di Albania di kalangan pria adalah 41 0rang dari setiap 100.000 orang, separuh dari keadaan di Britania. Hal itu dipengaruhi oleh konsumsi minyak zaitun dalam makanan para penduduk Albania.

Minyak Zaitun Mengurangi Pemakaian Obat-obatan Penurun Tekanan darah tinggi
Sebuah studi yang dilakukan oleh Dr. Aldovaroro di Universitas Napoli Italia dan dipublikasikan dalam majalah Archives of Internal Medicine, tanggal 27 maret 2000 M, telah diadakan studi terhadap 32 pasien yang terkena penyakit tekanan darah tinggi dan mereka itu mengkonsumsi obat-obatan untuk darah tinggi.
Hasil studi menunjukkan penurunan tekanan darah dalam kadar 7 poin di kalangan mereka yang mengkonsumsi minyal zaitun.

Minyak Zaitun Mengurangi Resiko Serangan Kanker
Para peneliti menyatakan bahwa sebab menurunnya rasio kematian akibat kanker di Laut Putih Tengah adalah karena makanan penduduk negeri tersebut mengandung minyak zaitun sebagai sumber utama lemak, di samping mengandung sayur-sayuran, buah-buahan, dan kol.

Minyak Zaitun Mencegah Timbulnya Kanker
Profesor Asman, Ketua Akademi Studi Arteriosclerosis di Universitas Monstar, Jerman, dia merupakan peneliti paling menonjol di dunia di bidang kedokteran dan Arteriosclerosis, ia berkata, “Pengkonsumsian Minyak zaitun bisa melindungi tubuh dari serangan sejumlah kanker lainnya, di antaranya kanker colon, kanker rahim, kanker ivarium, sekalipun jumlah studi ini masih terlalu minim.”

Minyak Zaitun dan Kanker Payudara
Sebuah studi yang dipublikasikan di bulan November 1995 dan dilakukan terhadap 2.564 wanita yang terkena kanker payudara, menegaskan bahwa ada korelasi terbalik antara kemugkinan terjadinya kanker payudara dengan penkonsumsian minyak zaitun, dan bahwa banyak mengkonsumsi minyak zaitun memberikan andil dalam melindingi seseorang dari serangan kanker payudara.
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam majalah Archives of Internal Medicine edisi Agustus 1998 M menegaskan bahwa pengkonsumsian sesendok makan minyak zaitun setiap hari bisa mengurangi bahaya terjadinya kanker peyudara sampai pada kadar 45%.

Minyak Zaitun dan Kanker Rahim
Majalah Kanker Britania mempublikasikan di bulan mei 1996 M sebuah studi yang dilakukan terhadap 145 wanita Yunani yang terkena kanker rahim. Para peneliti mengkorelasikan antara wanita-wanita yang terkena kanker rahim tersebut dengan wanita-wanita yang banyak mengkonsumsi minyak zaitun. Ternyata, para wanita yang mengkonsumsi minyak zaitun lebih sedikit yang terkena kanker rahim. Dimana kemungkinan terjadinya kanker pada mereka turun sampai 26%.

Minyak Zaitun dan Kanker Lambung
Sejumlah studi ilmiah modern menunjukkan bahwa mengkonsumsi minyak zaitun secara teratur bisa mengurangi terjadinya kanker lambung. Tapi masih diperlukan berbagai studi ilmiah lanjutan mengenai hal ini.

Minyak Zaitun dan Kanker Colon
Ada juga beberapa studi yang menunjukkan bahwa pengkonsumsian buah-buahan, sayur-sayuran, dan minyak zaitun, memainkan peran penting dalam melindungi tubuh dari serangan kanker colon (usus).


Minyak Zaitun dan Kanker Kulit (Melanoma)
Majalah Dermatdogg Times edisi bulan Agustus 2000 M menyebutkan sebuah studi yang menunjukkan bahwa menggunakan minyak zaitun setelah renang sebagai krim kulit dan berjemur, akan melindungi terjadinya kanker kulit (Melanoma)

Minyak Zaitun Mengurangi Timbulnya Tukak Lambung
Dr. Samut dari Universitas Harvard Amerika, menyampaikan sebuah studi di Kongres Terakhir Organisasi Penyakit Sistem Pencernaan Amerika yang diadakan pada bulan Oktober 2000 M.
Dr. Samut menegaskan bahwa gizi yang terkandung dalam minyak zaitun bisa memiliki pengaruh positif dalam melindungi tubuh dari kanker lambung dan mengurangi timbulnya penyakit tukak lambung.

Minyak Zaitun Berkhasiat Seperti ASI
Dalam sebuah studi modern yang dipublikasikan di bulan Februari 1996 M di Universitas Barcelona, Spanyol, yang dilakukan terhadap 40 wanita yang menyusui, diambil sempel ASI dari mereka. Para peneliti menemukan bahwa kebanyakan lemak yang terkandung di dalam ASI termasuk jenis lemak yang berantai tunggal. Jenis lemak ini dikategorikan sebagai lemak terbaik yang seharusnya dikonsumsi oleh manusia, dan itulah jenis lemak yang terkenal terdapat dalam minyak zaitun.

Minyak Zaitun Mengurangi Peradangan Sendi dan Membunuh Kutu Kepala.

Macam-macam Penyakit Menurut Islam

Macam–Macam Penyakit Menurut Islam

Penyakit adalah perubahan dari kondisi normal yang bisa dideteksi, baik perubahan tersebut secara fisik maupun mental, yang mengakibatkan dampak-dampak negative yang nyata.
Siapa yang menyisihi petunjuk nabi Muhammad SAW dalam berobat, pasti terkena penyakit. Ibnul Qoyyim berkata “Penyakit ada dua macam, yaitu penyakit hati dan penyakit badan. Adapun penyakit hati, dibagi menjadi dua, yaitu pertama, syubhat dan keraguan, serta yang kedua, syahwat.

1. Penyakit Syubhat dan Keraguan
Mengenai hal ini, Allah berfirman, “Di dalam hati mereka terdapat penyakit, maka allah menambah sakit mereka”(Al-Baqoroh [2] : 10). Allah juga berfirman, “Dan agar orang-orang yang di hati mereka ada penyakit serta orang-orang kafir berkata, ‘apa yang dikehendaki oleh allah dengan perempuan ini?’’’(Al-Muddatstsir [74] : 31).
Allah juga berfirman tentang orang-orang yang diajak untuk berhukum kepada Al-Quran dan As-Sunnah, lantas menolak, “Dan apabila mereka dipanggil kepada Allah dan Rosul-nya, agar Rosul menghukum (mengadili) diantara mereka, tiba-tiba sebagian dari mereka menolak untuk datang. Tetapi jika keputusan itu untuk (kemaslahatn) mereka, mereka datang kepda rosul dengan patuh. Apakah ketidak datangan mereka itu karena) dalam hati mereka ada penyakit, atau (karena) mereka ragu-ragu ataukah (karena) takut jika kalau Allah dan Rosul-Nya berlaku zholim kepada mereka?. Sebenarnya, mereka itulah orang-orang yang zholim.”(An-Nur [48] : 48-50).
Ayat-ayat di atas berkaitan dengan penyakit syubhat dan keraguan.

2. Penyakit Syahwat
Mengenai penyakit ini, Allah SWT berfirman, “ Hai istri-istri nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya…”. (Al-Ahzab[3] : 32).
Sedangkan yang kedua adalah penyakit-penyakit badan. Penyakit badan adalah kondisi di luar kebiasaan normal tubuh manusia.
Badan itu mempunyai tiga kondisi, yakni normal, sedang, dan tidak normal. Kondisi pertama merupakan kondisi badan yang sehat, yang kedua merupakan kondisi antara sehat dan sakit, sedangkan yang ketiga adalah kondisi badan yang sakit.
Penyebab perubahan badan dari kondisi, yakni normalnya bisa karena faktor internal, karena badan terdiri dari unsur har ( panas), barid (dingin), rothb ( basah), yabis (kering), tetapi bisa juga karena faktor eksternal; karena apa yang diterima badan kadang-kadang cocok dengannya dan kadang-kadang disebabkan oleh buruknya komposisi unsur-unsur tersebut karena keluar dari kondisi normal, kerusakan organ atau melemahnya kekuatan. Sumber semuanya adalah terjadinya kelebihab atau kakurangan unsur dari kondisi normal.

November 16, 2008

ISLAM DAN LINGKUNGAN HIDUP

ISLAM DAN LINGKUNGAN HIDUP

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya mereka berkata), ’Ya Tuhan kami, tiadakah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa api neraka‘. (Ali Imran: 190-191).
Allah sebagai Khalik semesta alam tidak menciptakan makhluknya dalam bentuk dan keadaan yang sia-sia. Kehidupan makhluk di muka bumi, baik tumbuh-tumbuhan, binatang, maupun manusia, saling berkait dalam satu keutuhan lingkungan hidup.Apabila terjadi gangguan terhadap salah satu jenis makhluk, akan terjadilah gangguan terhadap lingkungan hidup secara keseluruhan.
Hutan, misalnya, apabila dijarah, dibabat tanpa perhitungan dan pertimbangan akan menimbulkan dampak yang berantai. Tidak mengherankan jika akan hilangnya kesuburan tanah di tempat sekitar, mengakibatkan banjir bandang di musim hujan dan kekurangan air di musim kemarau. Dampak selanjutnya dapat mengganggu kehidupan padi disawah dan akhirnya menimbulkan paceklik bagi manusia dan binatang yang hidup di sekitarnya.Dengan demikian, semua makhluk hidup itu punya
satu ikatan kehidupan.
* Lingkungan hidup dalam Al-Qur’an
Islam adalah agama yang realistis, banyak sekali pedoman bagi seorang Muslim/Muslimah untuk mengurus masalah sehari-hari. Karenanya, patutlah diresapkan apa yang telah dikatakan oleh ulama besar kita seperti Buya HAMKA,“Memang, begitulah kebijaksanaan Al-Quran. Karena Islam itu bukanlah semata-mata mengatur ibadah: kepentingan tiap-tiap pribadi dengan Allah saja, tetapi juga memikirkan dan mengatur masyarakat.”Allah telah memberikan tuntunan dalam Al-Quran tentang lingkungan hidup. Karena waktu perenungan, hanya beberapa dalil saja yang diulas sebagai landasan untuk merumuskan teori tentang lingkungan hidup menuruta ajaran.
Dua dalil pertama pada Surat Al An’aam 101 dan Al Baqarah 30 Dalil pertama adalah: “Allah pencipta langit dan bumi (alam semesta) dan hanya Dialah sumber pengetahuannnya”. Lalu dalil kedua menyatakan bahwa manusia diciptakan untuk menjadi khalifah di muka bumi ini. Perlu dijelaskan bahwa menjadi khalifah di muka bumi itu bukan sesuatu yang otomatis didapat ketika manusia lahir ke bumi. Manusia harus membuktikan dulu kapasitasnya sebelum dianggap layak untuk menjadi khafilah. Seperti halnya dalil pertama, dalil ke tiga ini menyangkut tauhid. Hope dan Young (1994) berpendapat bahwa tauhid adalah salah satu kunci untuk memahami masalah lingkungan hidup. Tauhid adalah pengakuan kepada ke-esa-an Allah serta pengakuan bahwa Dia-lah pencipta alam semesta ini. Perhatikan firman Allah dalam Surat Al An’aam 79: “Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan”
Dalil ke empat adalah mengenai keteraturan sebagai kerangka penciptaan alam semesta seperti firman Allah dalam Surat Al An’aam, dengan arti sebagai berikut,“Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dan mengadakan gelap dan terang..”Adapun dalil ke lima dapat ditemukan dalam Surat Hud 7 yang menjelaskan maksud dari penciptaan alam semesta, “Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa,….Dia menguji siapakah diantara kamu yang lebih baik amalnya.”
Itulah salah satu tujuan penciptaan lingkungan hidup yaitu agar manusia dapat berusaha dan beramal sehingga tampak diantara mereka siapa yang taat dan patuh kepada Allah. Dalil ke enam adalah kewajiban bagi manusia untuk selalu tunduk kepada Allah sebagai maha pemelihara alam semesta ini. Perintah ini jelas tertulis dalam Surat Al An’aam 102 yaitu, “..Dialah Allah Tuhan kamu; tidak ada Tuhan selain Dia; Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia; dan Dia adalah pemelihara segala sesuatu” Dalil ke tujuh adalah penjabaran lanjut dari dalil kedua yang mewajibkan manusia untuk melestarikan lingkungan hidup. Adapun rujukan dari dalil ini adalah Surat Al A’raaf 56 diterjemahkan sebagai berikut; “Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepadaNya……..” Selanjutnya dalil ke delapan mengurai tugas lebih rinci untuk manusia, yaitu menjaga keseimbangan lingkungan hidup, seperti yang difirmankanNya dalam surat Al Hijr 19, ”Dan kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran.” Dalil ke sembilan menunjukkan bahwa proses perubahan diciptakan untuk memelihara keberlanjutan (sustainability) bumi. Proses ini dikenal dalam literatur barat sebagai: siklus Hidrologi. Dalil ini bersumber dari beberapa firman Allah seperti Surat Ar Ruum 48, Surat An Nuur 43, Surat Al A’raaf 57, Surat An Nabaa’ 14-16, Surat Al Waaqi’ah 68-70, dan beberapa Surat/Ayat lainnya. Penjelasan mengenai siklus hidrologi dalam berbagai firman Allah merupakan pertanda bahwa manusia wajib mempelajarinya. Perhatikan isi Surat Ar Ruum: 48 dengan uraian siklus hidrologi berikut ini. Hujan seharunya membawa kegembiraaan karena menyuburkan tanah dan merupakan sumber kehidupan. Surat Ar Ruum 48 Siklus hidrologi Mencakup proses evaporasi, kondensasi, hujan, dan aliran air ke sungai/danau/laut, Al-Qur’an dengan sangat jelas menjabarkannya. Evaporasi, adalah naiknya uap air ke udara. Molekul air tersebut kemudian mengalami pendinginan yang disebut dengan kondensasi. Kemudian terjadi peningkatan suhu udara, yang menciptakan hujan. Air hujan tersebut menyuburkan bumi dan kemudian kembali ke badan air (sungai, danau atau laut. Ini dengan jelas digambarkan dalam Al-Qur’an surat ar-Ruum:48 yang berbunyi; “Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendakiNya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hambahamba-Nya yang dikehendakinya, tiba-tiba mereka menjadi gembira.”Sebagai khalifah, sudah tentu manusia harus bersih jasmani dan rohaninya. Inilah inti dari dalil ke sepuluh bahwa kebersihan jasmani merupakan bagian integral dari kebersihan rohani. Merujuk pada Surat Al-Baqarah 222; “….sesungguhnya Allah senang kepada orang yang bertobat, dan senang kepada orang yang membersihkan diri.” Serta Surat Al-Muddatstsir 4-5; “..dan bersihkan pakaianmu serta tinggalkan segala perbuatan dosa.” Meski slogan yang dikenal umum seperti “kebersihan adalah sebagian dari iman”, banyak diakui sebagai hadis dhaif, namun demikian, Rasulluah S.A.W. bersabda bahwa iman terdiri dari 70 tingkatan: yang tertinggi adalah pernyataan “tiada tuhan selain Allah” dan yang terendah adalah menjaga kerbersihan. Jadi, memelihara lingkungan hidup adalah menjadi bagian integral dari tingkat keimanan seseorang. Khususnya beragama Islam. Mengutip disertasi Abdillah (2001), Surat Luqman ayat 20 Allah berfirman, “Tidakkah kau cermati bahwa Allah telah menjadikan sumber daya alam dan lingkungan sebagai daya dukung lingkungan bagi kehidupanmu secara optimum. Entah demikian, masih saja ada sebagian manusia yang mempertanyakan kekuasaan Allah secara sembrono. Yakni mempertanyakan tanpa alasan ilmiah, landasan etik dan referensi memadai.” Selain itu, manusia harus mempunyai ketajaman nalar, sebagai prasyarat untuk mampu memelihara lingkungan hidup. Hal ini bisa dilihat Surat Al Jaatsiyah 13 sebagai berikut; “Dan Allah telah menjadikan sumber daya alam dan lingkungan sebagai daya dukung lingkungan bagi kehidupan manusia. Yang demikian hanya ditangkap oleh orang-orang yang memiliki daya nalar memadai.”Dalil-dalil di atas adalah pondasi dari teori pengelolaan lingkungan hidup yang dikenal dengan nama “Teorema Alim” yang dirumuskan sebagai berikut: Misi manusia sebagai khalifah di muka bumi adalah memelihara lingkungan hidup, dilandasi dengan visi bahwa manusia harus lebih mendekatkan diri pada Allah.
Perangkat utama dari misi ini adalah kelembagaan, penelitian, dan keahlian. Adapun tolok ukur pencapaian misi ini adalah mutu lingkungan. Berdasarkan “Teorema Alim” ini, kerusakan lingkungkan adalah cerminan dari turunnya kadar keimanan manusia. Rasulullah S.A.W. dan para sahabat telah memberikan teladan pengelolaan lingkungan hidup yang mengacu kepada tauhid dan keimanan. Seperti yang dilaporkan Sir Thomas Arnold (1931) bahwa Islam mengutamakan kebersihan sebagai standar lingkungan hidup.
Dalam kehidupan seorang muslim, Alquran menjadi sumber inspirasi utama serta pedoman bagi hidupnya. Alquran telah banyak berbicara tentang persoalan kehidupan manusia, termasuk pembahasan akan lingkungan hidup. Karena itu, menurut Ibnu Rush dan Muhammad Abduh, kekuatan Alquran sebagai mukjizat tidak terbatas pada aspek i‘zaj-nya.Tetapi juga terletak pada aspek kandungan makna ajaran yang mengacu kepada masa depan.
Tanpa berniat berapologi dan romantisasi, kita dapat membayangkan ketika Alquran diturunkan 14 abad yang lalu, ia telah berbicara tentang konteks kehidupan di luar batas kehidupan saat itu.Bagaimana Alquran sejak dulu sudah berbicara tentang daur ulang lingkungan hidup yang sehat lewat angin, gumpalan awan, air, hewan,tumbuh-tumbuhan, proses penyerbukan bunga,buah-buahan yang saling terkait dalam satu kesatuan ekosistem. Hal-hal tersebut dapat ditemukan dalam beberapa ungkapan Alquran, diantaranya, surat Albaqarah: 22 dan 164; Arrum: 48;Al-Muminun: 18; dan Al-Hijr: 22.
Namun, ketika Alquran mengajarkan tentang pelestarian, konservasi, dan pemeliharaan lingkungan hidup, di sisi lain pencemaran,perusakan bahkan berbagai penjarahan terhadap lingkungan itu sendiri semakin merajalela.Berbagai pencemaran seakan telah menjadi fenomena harian yang tidak tertinggal.Padahal, Allah SWT telah banyak memperingatkan makhluk-Nya lewat kisah-kisah, ungkapan,peringatan, bahkan teguran dalam Alquran untuk tidak membuat kerusakan di muka bumi (walaa tufsiduu fii al ardh). Kisah banjir terhadap kaumnya Nabi Nuh merupakan salah satu dari sekian banyak peringatan bagi kaum-kaum lainnya.
Rangkaian bencana baik lahiriah maupun dhahiriah yang terus menimpa bangsa ini dapat menjadi renungan dan bahan instrospeksi bagi sikap-sikap kita terhadap lingkungan. Karena ternyata, menurut Alquran, kebanyakan dari kerusakan yang ada saat ini disebabkan oleh ulah kita sebagai manusia-manusia yang tidak bertanggung jawab.
Keprihatinan kita terhadap rentetan musibah seperti bencana banjir, gempa di Nabire, Papua,dan gempa tsunami di Aceh serta yang terakhir terjadi di daerah Jawa Tengah dan Jogjakarta dapat dijadikan titik tolak bagi kita semua untuk meninjau ulang sikap keberagamaan kita terhadapkeberadaan lingkungan sekitar. Puncak keprihatinan itu harus menimbulkan semangat untuk memperhatikan dan mempertimbangkan dimensi etis, baik etis-teologis maupun etis-antropologis dalam struktur utuh kerangka dasar bangunan tindakan manusia.
Dimensi etis dan moralitas terkesan sering diabaikan dalam gerak laju pembangunan dalam lingkungan hidup. Dimensi etis sering dianggap faktor penghambat dan tidak menguntungkan, padahal etika dan moralitas memiliki ciri dasar pemihakan yang jelas. Pemihakan terhadap kebaikan bersama, kepada mustadh‘afin, kepada lingkungan yang sehat dan ramah.
Al-Quran sangat jelas dan tegas mengajarkan manusia untuk menjaga keseimbangan alam ini. Makna keseimbangan yang diciptakan Allah berupa
lingkungan yang bermanfaat bagi kehidupan dengan menghindari upaya perusakan di muka bumi.
Tentang larangan merusak lingkungan serta menjaga kelestarian dan keseimbangan alam ini, Allah SWT berfirman dalam Al-Qhashash: 77, “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan kebahagiaanmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.”
Masalah lingkungan hidup adalah masalah kompleks yang perlu ditumbuhkan lewat kesadaran. Kesadararan akan lingkungan perlu dibudayakan lewat berbagai media cetak, visual, dan media-media lainnya termasuk media khutbah,majelis taklim, di sekolah-sekolah,pesantren pesantren, seminar-seminar, dan tempat-tempat persemaian tunas-tunas bangsa ini.
Tipisnya keimanan akan melenakan kaum dewasa untuk membangun kedisiplinan kaum belia dalam pelestarian lingkungan. Kebersihan belumlah menjadi tradisi ataupun kebiasaan hidup. Disamping itu tidak dijalankanya sanksi yang efektif untuk mencegah pencemaran lingkungan menjadikan kesadaran akan kebersihan sangat rendah. Wajar saja kalau umat Islam masih lekat dengan konotasi: kumuh, kotor, jelata, semrawut, dan seterusnya. Hal ini karena umat Islam cenderung untuk mengabaikan masalah kebersihan, salah satu aspek pemeliharaan lingkungan hidup. Perhatikan acara-acara besar umat Islam seperti Hari Raya ‘Aid al Fitr atau acara ceramah oleh ustad terkenal yang berlangsung di lapangan terbuka. Usai acara, tempat tersebut menjadi lebih kotor dan kumuh. Umat Islam menjadi bias dari keyakinannya sendiri, kebersihan dan keimanan dianggap suatu hal yang terpisah. Menyadari runyamnya masalah lingkungan hidup, langkah pertama pemecahannya adalah peningkatan “ukhuwah” (kerjasama) antar ilmuwan dan alim-ulama agar bahu-membahu mampu mengemban amanat Allah untuk memelihara bumi. Salah satu hasil kerjasama tersebut adalah program pelatihan bagi para tokoh agama untuk memperdalam wawasan lingkungan hidup. Kalau gerakan sadar lingkungan telah menjadi kesadaran kolektif dan membudaya di masyarakat luas, berikut di dalamnya memunculkan gerakan praksis, Insya Allah beragam bencana dapat diantisipasi dan dieliminasi

Basmi Jentik Nyamuk dengan Daun Sirih

Basmi Nyamuk dengan Daun Sirih

Dulu, ketika ada anak kecil mimisan (keliar darah dari hidung), dengan sigap orang tua akan memetik daun sirih, melipat dan menggulungnya, lalu slup….dimasukkan ke hidung sang anak, ajaib tak beberapa lama darah pun berhenti mengucur.
Kini, ritual itu pun berlangsung kembalih. Hanya saja kali ini si orang tua memetik daun sirih tidak untuk menyetop mimisan, tetapi untuk menghentikan calon makhluk penghisap darah. Daun beraroma khas ini digunakan untuk menumpas jentik nyamuk.
Ketika musim hujan, ketika sering dihimbau untuk mewaspadai jentik nyamuk, khusunya Aedes aegypti dab Aedes albopictus penyebab wabah demam berdarah dengue (DBD), beragam produk insektisida digunakan sebagai penumpas kedua nyamuk tersebut namun, insektisida ditengarai berdampak negatif terhadap lingkungan, selain dapat menumpas predator dan membuat serangga resisten, Alhasil ditolehlah pemusnahan secara alami.
Alternatif dari alam ini sudah sering digunakan, hasilnya memang kalah ampuh dibandingkan dengan insektisida kimia. Tumbuhan yang digunakan umumnya mengandung zat-zat semacam niketin, piretin dan rotenon. Insektisida ini akan terurai menjadi senyawa-senyawa yang tidak berbahaya bagi manusia dan lingkungan setelah digunakan.
Penelitian tentang insektisida alamiah dalam upaya mengendalikan serangga, khususnya pada stadium jentik, pertama kali dirintis oleh Campbell dan Sulivan pada tahun 1933, selanjutnya berturut-turut Harzel tahun 1948; Amongkas dan Reaves tahun 1970; Pirayat Suparvan, Roy Sifagus, dan Fred W.K. (1974) di University of Kentucky, Lexington, telah menghasilkan penelitian bahwa ektrak daun kemangi (Olium basikicum) pada dosis 100 ppm (bagian per sejuta) dapat menghambat pertumbuhan jentik Aedes aeggypti.
Beberapa penelitian diatas menguaatkan bahwa tanaman tertentu ternyata memiliki zat beracun bagi serangga, salah satunya sirih yang nama botaninya Paper betle (L) atau Charica betle (L) yang termasuk dalam famili Piperaceae.Dari hasil penelitian, ekstrak daun sirih dapat digunakan sebagai insektisida alami dalam upaya membasmi nyamuk aedes aegypti.
Dalam daun sirih terkandung beberapa senyawa, seperti minyak astiri, zat penyamak, cineole, dan yang terpenting senyawa alkoloid. Senyawa terakhir inilah yang nantinya dapat digunakan untuk membasmi jentik nyamuk dengan cara kerja mirip bubuk abate.
Bagaimana memperoleh ekstrak daun sirih?. Pertama, daun sirih ½ kg dicuci, kemudian ditiriskan di tampah hingga kering. Daun yang sudah kering digiling atau di-blender hingga berbentuk serbuk. Dari situ akan diperoleh sekitar 43 gram serbuk daun sirih. Kedua, masukkan serbuk ke dalam wadah (becker glass) dan tambahkan alcohol 95 % sebanyak dua liter sehingga serbuk terendam, aduk dan diamkan selama seminggu, masukkan ekstrak yang telah jadi itu kedalam wadah atau botol dan siap untuk digunakan.
Bahan itulah yang nantinya digunakan untuk membasmi jentik Aedes aegypti sebelum sempat beranjak dewasa, cara menggunakannya mirip saat kita menaburkan abate di genangan air. Cukup dengan konsentrasi rendah, jentik sudah kelimpungan/ alamiah dan murah.

November 09, 2008

Bisnis Online

Ada yang tertarik dengan bisnis online, ituloh mencari duit di internet yang sekarang lg BOOOMing.... ternyata banyak cara-cara jitu untuk berbisnis online yang aman dan yang pastinya halalan thoyyiaban, bagi yang tertarik silahkan kunjungin disitus http://Uangpanas.com/?id=RidwanSJA ,